Sunday, March 23, 2008

I'm just Ordinary Man...

Berita itu begitu mengejutkan. Bahkan, membuatku tak dapat tertidur. Ia telah pergi meninggalkan aku. Mungkin sejak lama dia melakukan itu tanpa aku ketahui. Ia telah lama mengisi hari-hariku. Paling lama mungkin. 5 tahun cukup untuk saling mengenal dan mengisi. Ia tetaplah kekasih tercintaku. Wanita datang silih berganti hanya sebagai penggembira (baca:selingkuhan). Ya, sekali penggembira, tetap saja penggembira. Ia takkan terganti, Irreplaceable, Untouchable! She inspired me. Very-very inspiring.
Kini, api itu telah padam, bahkan bunga tak lagi mekar meski disinari oleh sinar matahari secara terus-menerus. Proses fotosintesa tak lagi berlaku. She is my sunshine, my only sunshine, and still my sunshine. Saat saya kehilangan cahanya, saya kan mati lalu takluk bercampur dengan tanah. Tak ada lagi gairah. Tak ada lagi senyum tawanya yang renyah. Mungkin ia tetap tegar karena segera mendapat penggantinya. Aku tetap bertahan, bahkan berusaha membangun fondasi yang lebih kuat, sangat kuat, untuk meminta lagi cintaku padanya.
I'm just Ordinary Man. Aku bisa sedih, marah, dan gelisah. I lost my sunshine, setidaknya untuk saat ini.

No comments: